Keajaiban Tatkala Datang ke Masjidil Harom Makkah dan Masjid Nabawi Madinah

Apa yang anda rasakan apabila anda menginjakkan kaki anda pada lantai yang telah lama tersorot oleh terik dan panas matahari?
tentunya anda akan merasakan panasnya lantai tersebut bukan? Namun hal yang terjadi pada lantai masjidil harom dan masjid nabawi tidaklah demikian. Lantai-lantai yang terdapat di masjidil harom dan masjid nabawi tetap terjaga kesejukan dan kenyamanan nya walaupun terik panas matahari terus memanasi lantai tersebut dari pagi sampai sore hari.

hal tersebut kami rasakan tatkala kami mendatangi masjidil harom dan masjid nabawi untuk melaksanakan sholat zuhur pada siang hari. kami merasakan kenyamanan dan kesejukan tatkala kami menginjakkan kaki pada lantai masjid yang telah lama terkena terik matahari. kami tak merasakan panas sedikitpun padahal musim yang kita dapati pada waktu itu bukanlah musim dingin melainkan musim panas.

sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa musim panas yang terjadi di saudi bisa di bilang 3 kali lipatnya bila di bandingkan dengan musim panas yang terjadi di indonesia. sehingga ketika datang waktu shubuh anda akan dapat merasakan panasnya hembusan angin yang setara dengan panasnya cuaca siang hari di indonesia ketika musim kemarau bahkan bisa di bilang lebih dari itu. lalu bagaimana dengan panas nya terik matahari pada musim kemarau di saudi ketika siang hari tiba? maka jawaban yang tepat mengenai pertanyaan tadi adalah, "panas nya bukan main". jika anda keluar rumah maka anda kan merasakan panas yang sangat menyengat muka anda. muka anda kan serasa "terbakar" bak anda mendekatkan muka anda di dekat api yang menyala. terkesan agak lebay namun itulah gambarannya. kendati demikian keadaannya, lantai-lantai di masjidil haram dan nabawi tetap terjaga kesejukan dan keademannya. masyaa Allah, itulah salah satu keajaiban dan kelebihan yang ada pada masjidil harom dan masjid nabawi.

diantara kejaiban-kejaiban masjidil harom dan masjid nabawi yang lainnya yang pernah saya rasakan yaitu adanya kenyamanan dan ketentraman hati yang begitu mendalam ketika anda menginjakkan kaki anda di kedua tanah haramain tersebut. terlebih ketika anda sholat di dalamnya. yang lebih menakjubkan lagi dikhususkan bagi yang berjiwa hanif ketika terakhir kali anda shalat di dua masjid tersebut, maka suasana tentram dan nyaman kan terus membayang bayangi pikiran anda sehingga anda senantiasa membayangkan dan merindukan ketentraman dan manisnya sholat di dua masjid tersebut. hal tersebut kerap di alami oleh banyak rekan yang pernah sholat di 2 tempat tersebut. subhanallaah... Ini merupakan salah satu kenikmatan iman terbesar yang patut kita syukuri.

dan masih banyak lagi sekelumit keajaiban yang terjadi di dua masjid tersebut. terlebih khusus di masjidil harom di kabarkan lokasi tersebut ketika diintai oleh satelit NASA pada 31 Oktober 1999 sempat menampilkan fenomena yang menakjubkan. Terlihat di gambar hanya bagian Masjidil Haram saja yang berkilau sementara bangunan di sekitarnya tampak lebih gelap. Subhanallah. (NASA Astronomy Picture of The Day).

Raudah - Masjid Nabawi, tempat yang mustajab untuk berdo'a

Di dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim pun, Raudah digambarkan sebagai tempat yang istimewa. "Di antara rumahku dan mimbarku adalah taman-taman surga dan mimbarku berada di atas telagaku." Begitulah sabda Rasulullah saw seperti dalam hadis Bukhari dan Muslim.

"Alhamdulillah saya diberi kesempatan oleh Allah bisa sholat dan berdo'a di Raudah".  

Untuk bisa sholat dan berdo'a di Raudah, perlu kesabaran, apalagi pada saat musim Haji, karena banyak sekali jamaah yang ingin juga ke sana. Dari pengalaman saya, untuk bisa masuk ke Raudah, selain pada tengah malam, bisa dicoba sebelum adzan Ashar bergegaslah ke Masjid Nabawi dan usahakan bisa masuk ke pembatas putih bagian depan. Kemudian ikut sholat Ashar dan habis sholat menuju ke Raudah, dan berdiam diri serta berdo'a sampai sholat maghrib, kalau masih ingin tetap tinggal dapat diteruskan sampai Isha'.  

Keajaiban di taman Raudah Masjid Nabawi 

Cerita yang dialami bang Haji ketika berada di Masjid Nabawi, Masjidnya Rasulullah S.A.W di Kota Madinah Al Munawaroh, Kota penuh rahmad dan teladan akhalk yang sempurna dari diri beliau yakni Rasulullah S.A.W

Dan rangkaian ibadah haji, mengunjungi Masjid Nabawi bukanlah rukun wajib haji,tapi sunah, dan beliau pun pernah bersabda bahwa barang siapa yang datang ke kota Mekah hendaklah ia mampir ke Masjidku maka ia seakan mengunjungi aku dan aku akan mendoakan ia yang telah iklas mengunjungi aku dan masjidku. Sesungguhnya ia adalah orang-orang yang Allah rahmati dengan 40 rahmad kebesaran di dunia akherat.(buchori Muslim).

Nah kita lanjuti kisah perjalanan bang Haji di Kota Madinah Al Munawoh, saat bang haji sampai di tepi raudah, bang Haji ingin banget sholat sunah dua rakaat pas di dekat mihrab(tempat Rasulullah menjadi Imam) tapi apa daya, jemaah haji penuh sesak dari berbagai bangsa tumplek plek disana, bang Haji berbicara dalam hati ” Ya Allah bagaimana caranya agar aku bisa sampai disana di MihrabNYA kekasih Engkau ya Allah ”

SubhannALLAH, tiba-tiba entah dari mana ada orang berbadan tegap,memakai gamis putih nan harum langsung memegang pergelangan tangan bang Haji, orang itu langsung mengajak bang haji ketengah kerumunan orang yang sesak, dan SubhanALLAH kembali bang haji terkejut, karena apa? bang haji disuruh sholat sunah dua rakaat pas didepan mihrabnya Rasulullah, yang anehnya lagi, orang itu menjaga bang Haji, agar sholatnya tidak tersandung atau terbentur orang lain, Bang haji menangis haru,karena keinginannya oleh Allah terkabul, yakni sholat di Mihrab nya Rasullullah S.A.W

Ketika sholat selesai, bang haji mengucapkan salam, subhannALLAH, orang itu lenyap entah kemana???? dan bang Haji kembalki terdesak penuh orang. Ini namanya keajaiban yang ALLAH tunjukan kepada bang Haji. amin.

Ziarah ke Masjid Nabawi adalah sunnah, tidak wajib dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan haji. Bahkan disunnahkan ziarah ke Masjid Nabawi dalam sepanjang tahun dan tidak khusus pada waktu haji. Sebab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

“Artinya : Tidak boleh melakukan rihlah (perjalanan) kecuali kepada tiga masjid : Masjidilharam, Masjidku dan Masjidilaqsha” [Muttafaqun ‘alaihi]

Dan jika seseorang ziarah ke Masjid Nabawi, maka disyari’atkan baginya untuk shalat dua raka’at di Raudhah kemudian mengucapkan salam kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dua shahabatnya, Abu Bakar dan Umar, semoga Allah meridhai keduanya.

Sebagaimana juga disyariatkan ziarah ke Baqi’ dan orang-orang yang mati syahid seraya mengucapkan salam dan mendo’akan kepada orang-orang yang diziarahi, baik para shahabat maupun yang lainnya. Sebab Nabi ziarah ke makam mereka dan mengajarkan para shahabatnya jika ziarah kubur dengan mengucapkan.

“Assalamu’alaikum ahlal diyar minal mu’minin wal muslimin wa inna insya Allah bikum lahiqun nas alullaha lana wa lakum al-afiya

Posted in: